Pages

Tuesday, 5 November 2013

Kedatangan Orang-orang Eropah(portugis,sepanyol,belanda) ke nusantara

Pada permulaan abad Pertengahan, orang-orang Eropa sudah mengenal hasil bumi dari dunia Timur(nusantara), terutama rempah-rempah. Apabila kota Konstantinopel dapat di tawan oleh empire Turki Usmani (1453) mengakibatkan hubungan perdagangan antara Eropa dan Asia Barat (Timur Tengah) terputus.

Hal ini mendorong orang- orang eropah mencari jalan sendiri ke dunia Timur untuk mendapatkan rempah-rempah yang sangat mereka perlukan. dari daerah asal sehingga harganya lebih murah dan dapat memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya apabila di jual di eropah.


 Masuknya Bangsa Portugis ke nusantara
 
Orang portugis yang memulakan pelayaran melalui arfika.Bangsa Portugis telah berjaya sampai di goa, India (Kalikut) pada tahun 1498. Bangsa Portugis pada asalnya pura-pura hendak berniaga dan berhasil mendapat tapak.Lama kelamaan portugis menghantar lebih ramai lagi askar untuk menawan goa dan berhasil menawan goa dan di jadikan markas tentera dan gudang perdaganggan.Pada tahun1509 secara rasmi portugis menjajah goa.
pada tahun 1509 portugis menggunakan cara yang sama ketika menawan goa.Mula-mula datang untuk berniaga sambil merisik kekuatan kota melaka.Pada tahun 1511 di bawah pimpinan  d'Albuquerque Portugis berjaya menawan Malaka. Dari Malaka di bawah pimpinan d'Abreu tahun 1512 Portugis telah belayar mencari daerah di mana lada fi tanam,maka sampai di Maluku dan diterima baik oleh Sultan Ternate yang pada waktu itu sedang bermusuhan dengan Tidore. Portugis berhasil mendirikan markas,gudang dan kem askar dan mendapatkan hak monopoli perdagangan rempah-rempah.
Selain mengadakan monopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku, Portugis juga aktif menyebarkan agama Kristen (Katolik) dengan tokohnya yang terkenal ialah Franciscus Xaverius. Portugis ini tidak hanya memusatkan kegiatannya di Indonesia bagian timur (Maluku ), tetapi juga ke Indonesia bagian barat (Pajajaran). Pada tahun 1522 Portugis datang ke Pajajaran di bawah pimpinan Henry Leme dan disambut baik oleh Pajajaran dengan maksud agar Portugis mau membantu dalam menghadapi ekspansi Demak.
Terjadilah Perjanjian Sunda Kelapa (1522) antara Portugis dan Pajajaran, yang isinya sebagai berikut.
1)Portugis diijinkan mendirikan benteng di Sunda Kelapa.
2)Pajajaran akan menerima barang-barang yang dibutuhkan dari Portugis termasuk senjata.
3)Portugis akan memperoleh lada dari pajajaran menurut kebutuhannya.
Awal tahun 1527 Portugis datang lagi ke Pajajaran untuk merealisasi Perjanjian Sunda Kelapa, namun disambut dengan pertempuran oleh pasukan Demak di bawah pimpinan Fatahilah. Pertempuran berakhir dan namanya diganti menjadi Jayakarta, artinya pekerjaan yang jaya (menang).
 
 Masuknya Bangsa Sepanyol ke nusantara
 
Kedatangan bangsa Portugis sampai di Indonesia (Maluku) di ketahui oleh bangsa Spanyol. Ekspedisi pertama bangsa Spanyol di bawah pimpinan Magelhaen, pada  7 April 1521 telah sampai di Pulau Cebu. 
 
Rombongan Magelhaen diterima baik oleh Raja Cebu sebab pada waktu itu Cebu sedang bermusuhan dengan Mactan. Persekutuan dengan Cebu ini harus dibayar mahal Spanyol sebab dalam peperangan ini Magelhaen terbunuh. 
Dengan meninggalnya Magelhaen, ekspedisi bangsa Sepanyol di bawah pimpinan Sebastian del Cano melanjutkan usahanya untuk menemukan daerah asal rempah-rempah. Dengan melewati Kepulauan Cagayan dan Mindanao akhirnya sampai di Maluku (1521). 
 
Kedatangan bangsa Spanyol ini diterima baik oleh Sultan Tidore yang saat itu sedang bermusuhan dengan Portugis.
Sebaliknya, kedatangan Spanyol di Maluku bagi Portugis merupakan pelanggaran atas "hak monopoli". Oleh karena itu, timbullah persaingan antara Portugis dan Spanyol. 
Sebelum terjadi perang besar, akhirnya diadakan Perjanjian Saragosa (22 April 1529) yang isinya sebagai berikut.
1) Spanyol harus meninggalkan Maluku, dan memusatkan kegiatannya di Filipina.
2) Portugis tetap melakukan aktivitas perdagangan di Maluku.
 
 
Masuknya Bangsa Belanda ke nusantara 
 
Sebelum datang ke Indonesia, para pedagang Belanda membeli rempah-rempah di Lisbon (ibu kota Portugis). Pada waktu itu Belanda masih berada di bawah penjajahan Spanyol. 
 
Mulai tahun 1585, Belanda tidak lagi mengambil rempah-rempah dari Lisbon karena Portugis dikuasai oleh Spanyol. Dengan putusnya hubungan perdagangan rempah-rempah antara Belanda dan Spanyol mendorong bangsa Belanda untuk mengadakan penjelajahan ke nusantara.
Pada bulan April 1595, Belanda memulai pelayaran menuju Nusantara dengan empat buah kapal di bawah pimpinan Cornelis  de Houtman. Dalam pelayarannya menuju ke timur, Belanda melalui route Pantai Barat Afrika –Tanjung Harapan–lautan Hindia–Selat Sunda–Banten.
Pada saat itu Banten berada di bawah pemerintahan Maulana Muhammad (1580–1605) Kedatangan rombongan Cornelis de Houtman, pada mulanya diterima baik oleh masyarakat Banten dan juga diizinkan untuk berdagang di Banten.
Namun, karenanya sikap yang kurang baik sehingga orang Belanda kemudian diusir dari Banten. Selanjutnya, orang-orang Belanda meneruskan perjalanan ke timur akhirnya sampai di Bali.
Rombongan kedua dari Negeri Belanda di bawah pimpinan Jacob van Neck dan Van Waerwyck, dengan delapan buah kapalnya tiba di Banten pada bulan November 1598. Pada saat itu hubungan Banten dengan Portugis sedang memburuk sehingga kedatangan bangsa Belanda diterima dengan baik. Sikap Belanda sendiri juga sangat hati-hati dan pandai mengambil hati para penguasa Banten sehingga tiga buah kapal mereka penuh dengan muatan rempah-rempah (lada) dan dikirim ke Negeri Belanda, sedangkan lima buah kapalnya yang lain menuju ke Maluku.
Sejarah syarikat perniagaan eropah
 
Para pedagang Inggris yang memulai mendirikan syarikat perusahaan dagang di Asia pada 31 Desember 1600 yang dinamakan The Britisch East India Company dan berpusat di Calcutta. 
Kemudian Belanda menyusul tahun 1602 yang dinamakan Verenigde Oost-Indische Compagnie - VOC
Prancis pun tak mau ketinggalan yang dinamakan French East India Company tahun 1604.
Pada 20 March 1602, para pedagang Belanda mendirikan Verenigde Oost-Indische Compagnie - VOC (Perkumpulan Dagang India Timur). VOC membuka pejabat dagangnya yang pertama di di Banten (1602) di kepalai oleh Francois Wittert.
Tujuan dibentuknya VOC adalah sebagai berikut.
1.Untuk menghindari persaingan yang tidak sehat antara sesama pedagang Belanda.
2.Untuk memperkuat posisi Belanda dalam menghadapi persaingan, baik dengan sesama bangsa Eropa, maupun dengan bangsa-bangsa Asia.
3.Untuk mendapatkan monopoli perdagangan, baik import maupun eksport
Di masa itu, terjadi persaingan sengit di antara negara-negara Eropa, iaitu Portugis, Sepanyol kemudian juga Inggris, Perancis dan Belanda, untuk memperebutkan hegemoni perdagangan di Asia Timur. Untuk menghadapai masalah ini, oleh Staaten Generaal di Belanda VOC diberi wewenang memiliki tentara yang harus mereka biayai sendiri. Selain itu, VOC juga mempunyai hak, atas nama Pemerintah Belanda –yang waktu itu masih berbentuk Republik- untuk membuat perjanjian kenegaraan dan menyatakan perang terhadap suatu negara. 
Wewenang ini yang mengakibatkan, bahwa suatu perkumpulan dagang seperti VOC, dapat bertindak seperti layaknya satu negara.
Hak-hak istimewa yang tercantum dalam Oktrooi (Piagam/Charta) tanggal 20 Maret 1602 meliputi:
1. Hak monopoli untuk berdagang dan berlayar di wilayah sebelah timur Tanjung Harapan dan sebelah barat Selat Magelhaens serta menguasai perdagangan untuk kepentingan sendiri;
2. Hak kedaulatan (soevereiniteit) sehingga dapat bertindak layaknya suatu negara untuk:
1. memelihara angkatan perang,
2. memaklumkan perang dan mengadakan perdamaian,
3. merebut dan menduduki daerah-daerah asing di luar Belanda,
4. memerintah daerah-daerah tersebut,
5. menetapkan/mengeluarkan mata-uang sendiri, dan
6. memungut cukai
Belanda konsisten menggunakan kekuatan bersenjata untuk memuluskan perdagangannya dan menjalankan taktik divide et impera (memecah-belah dan kemudian menguasai). Apabila ada konflik internal di satu kerajaan, atau ada pertikaian antara satu kerajaan dengan kerajaan tetangganya, Belanda membantu salah satu pihak untuk mengalahkan lawannya, dengan imbalan yang sangat menguntungkan bagi Belanda, termasuk antara lain memperoleh sebagian wilayah yang bersama-sama dikalahkan. Dengan tipu muslihat dan bantuan penguasa setempat, Belanda berhasil mengusir Portugis dari wilayah yang mereka kuasai di Maluku, yang sangat kaya akan rempah-rempah, yang mahal harganya di Eropa.
Runtuhnya VOC. 
Sejak tahun 1780-an terjadi peningkatan kos operasi dan menurunnya hasil keuntungan penjualan, yang menyebabkan kerugian perusahaan dagang tersebut. Hal ini disebabkan oleh rasuah, kolusi dan nepotisme yang dilakukan oleh para pegawai VOC di Asia Tenggara, dari pejabat rendah hingga pejabat tinggi, termasuk para residen. Misalnya beberapa residen Belanda memaksa rakyat untuk menyerahkan hasil produksi kepada mereka dengan harga yang sangat rendah, dan kemudian dijual lagi kepada VOC melalui kenalan atau kerabatnya yang menjadi pejabat VOC dengan harga yang sangat tinggi.
Karena korupsi, lemahnya pengawasan administrasi dan kemudian konflik dengan pemerintah Belanda sehubungan dengan makin berkurangnya keuntungan yang ditransfer ke Belanda karena dikorupsi oleh para pegawai VOC di berbagai wilayah, maka kontrak VOC yang jatuh tempo pada 31 Desember 1979 tidak diperpanjang lagi dan secara resmi dibubarkan tahun 1799.
 
 

No comments:

Post a Comment